Jakarta, ERANASIONAL.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat Jakarta untuk selalu mewaspadai potensi adanya gempa megathrust.

Gempa megathrust adalah gempa bumi berkekuatan besar yang dapat mencapai magnitudo hingga 9,9, dan berpotensi menimbulkan tsunami.

Sampai saat ini, belum bisa diprediksi oleh pakar geologi kapan gempa dasyat itu terjadi.

BPBD berharap masyarakat Jakarta bisa menyiapkan diri terkait potensi terjadinya gempa bumi berkekuatan besar atau megathrust.

Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kebencanaan BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan mengatakan, salah satu persiapan gempa megathrust yang bisa dilakukan yaitu menyiapkan tas darurat.

Tas darurat itu berisikan barang-barang penting untuk diselamatkan saat bencana.

“Misalnya untuk kejadian range-nya (kisaran) tiga hari sampai seminggu. Itu kebutuhan-kebutuhan dasar tentunya seperti pakaian, obat-obatan, lalu surat-surat penting bisa disiapkan di emergency bag,” kata Yohan di Balai Kota Jakarta, Rabu 18 September 2024, dikutip dari Antara.

Selain itu, masyarakat juga bisa mengamankan dokumen penting dengan melakukan pemindaian (scan) dan menyimpan datanya di ponsel.

Hal ini untuk mengantisipasi agar apabila terjadi bencana, surat-surat tersebut pun tetap tersimpan dengan aman.

Tak kalah penting, Yohan juga mengimbau agar masyarakat menyiapkan uang tunai dalam tas darurat tersebut.

Sebab, pada saat bencana, mungkin saja jaringan telekomunikasi hilang, sehingga transaksi perbankan seperti transfer atau penggunaan QRIS tidak dapat dilakukan.

“Contohnya, kayak kemarin bencana di China. Ada satu kota itu semuanya sudah cashless (tidak ada uang tunai). Ternyata blank out, banjir. Jadi ketika mereka mau beli kebutuhan dasar, nggak bisa. Karena semua mengandalkan QRIS dan transfer,” kata Yohan.

Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga telah mempersiapkan banyak hal untuk menghadapi megathrust. Misalnya saja, mengkaji informasi dan data yang ada.

“Kita dapat informasi ya, bahkan BMKG sendiri kan naruh alat di BPBD. Itu namanya TEWS (Tsunami Early Warning System). Satu paket jadinya, jadi itu meng-cover seluruh wilayah di Indonesia. Dan itu setiap ada gempa, itu pasti akan notifikasi, akan bunyi,” kata Yohan.

Yohan pun mengatakan pihaknya kini juga fokus terus memantau wilayah-wilayah yang diprakirakan akan terdampak megathrust.