Jakarta, ERANASIONAL.COM – Pihak Istana mengklaim pernyataan Ketua KPK mengenai adanya pemotongan anggaran akan Bergizi Gratis (MBG) adalah bentuk pencegahan dan belum pada penindakan.
Kepala PCO Hasan Nasbi mengklaim bahwa temuan itu selanjutnya akan ditangani oleh Badan Gizi Nasional dan bukan lagi oleh KPK.
“Ketua KPK memberikan informasi awal sebagai bentuk upaya pencegahan. Bukan temuan yang sudah diverifikasi atau dicek ke lapangan. Dan BGN berjanji mengecek informasi ini ke lapangan,” kata Hasan Nasbi, Sabtu 8 Maret 2025.
Hasan kemudian menyebut bahwa pertemuan antara pihak KPK dengan BGN hingga berbuah adanya temuan tersebut adalah niat baik mengelola MBG secara akuntable.

“BGN berniat baik mendatangi KPK supaya mendapatkan arahan agar pengelolaan APBN di program MBG bisa transparan dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.
“Ini adalah upaya BGN agar bisa tertib dan transparan sejak awal dengan melibatkan KPK. Sebab ini adalah program hasil terbaik cepat yang menjadi salah satu tolak ukur keberhasilan Presiden Prabowo,” sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, KPK mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan adanya pengurangan harga dari program makan bergizi gratis.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menjelaskan, ada penyunatan anggaran sebesar Rp 2.000 dari setiap orang yang mendapatkan jatah Makan Bergizi Gratis.
Padahal, sedianya pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 10.000 per orang di program MBG.
“Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp 10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000,” kata Seto dalam keterangannya pada Jumat 7 Maret 2025.
Setyo mengakui informasi itu didapatkan saat pihaknya didatangi Badan Gizi Nasional (BGN) beberapa waktu lalu.
Setyo menyampaikan kepada BGN menemukan informasi adanya pengurangan harga nilai makanan yang tidak sesuai dengan harga yang telah ditetapkan.
Kendati demikian, Setyo menyebut bahwa informasi tersebut masih belum terverifikasi kebenarannya.
“Salah satunya memang saya sampaikan, berdasarkan informasi, informasi ini kan belum diverifikasi, belum divalidasi. Ini baru informasi,” kilahnya.
“Tapi karena kegiatannya adalah bersifat kegiatan pencegahan, maka kami sampaikan dengan harapan informasi ini bisa segera disikapi secara preventif,” lanjutnya. []
Tinggalkan Balasan