Dia mengatakan, di basis PDIP yang massanya cukup solid justru dikalah Prabowo-Gibran.

Dia menyampaikan pihaknya sedang menyelidiki perbandingan mencolok antara suara pilpres dengan pileg.

Harapannya, penyebab anomali tersebut bisa segera ditemukan.

“Maka hari ini sedang diselidiki oleh kawan-kawan, mudah-mudahan nanti ketemu apa faktornya,” jelas Ganjar.

Diketahui, pasangan Prabowo-Gibran dalam posisi di atas angin karena unggul versi hitung cepat atau quick count dan situs kawal pemilu.

Dari data sementara di situs kawal pemilu, duet Prabowo-Gibran unggul di Jawa Tengah dan Bali.

Pasangan nomor urut 2 itu menang dengan angka selisih jauh dari dua paslon rivalnya seperti Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud.

Jateng dan dan Bali jadi sorotan karena dua provinsi itu dikenal sebagai basis massa PDIP.

Adapun versi quick count sejumlah lembaga survei, Ganjar-Mahfud tertinggal jauh dari Prabowo-Gibran.

Ganjar-Mahfud ada di posisi buncit di bawah Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud. Bahkan suaranya di bawah 20 persen. (*)