Lebih lanjut, Danang mengatakan saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tertolong oleh produk komoditas, CPO atau hasil tambang mineral. Pertumbuhan ekonomi memang relatif baik tapi kontribusi dari sektor manufaktur masih minum.

“Jadi, meskipun pertumbuhan ekonomi relatif baik, namun kontribusi sektor manufaktur kita menurun, terutama di industri padat karya, seperti tekstil, garment dan sepatu. Angka PMI kita juga menurun, menunjukkan geliat industri merendah,” tutur dia.

Danang menyebut, kenaikan harga-harga konsumen juga menunjukkan gagalnya pemerintah mempertahankan swasembada produksi dengan ekosistem domestiknya.

Komponen-komponen impor yang mengandung transaksi berbasis nilai tukar USD juga semakin melemahkan sektor manufaktur, terutama di industri farmasi dan bahan baku industri olahan.